Hmmmm...Komposisi asimetris..
Awalnya membuat satu gambar sebuah benda. Misalnya, gambar di atas adalah jerapah.
Lalu tiap bagian tubuh jerapah itu diuraikan. Seperti yang kita lihat, ada potongan kepala, telinga, ekor, dsb di sekitar gambar jerapah yang besar.
Pengaturan yang sembarangan inilah yang dinamakan komposisi asimetris. Bagian kiri dan kanan, atas dan bawah tidak seimbang.
Pada tiap potongan jerapah, diberi pattern. Pattern tersebut juga divalue.
Repetisi adalah sebuah pengulangan.
Pengulangan ini akan menghasilkan suatu pola.
Contoh dari repetisi adalah batik.
Dapat kita lihat bahwa gambar batik di atas mengalami pengulangan bentuk.
Bentuk Gempal merupakan bentuk dari bangun2 ruang.
Pewarnaannya dengan melihat arah cahaya datang.
Bagian yang terkena cahaya akan terlihat lebih terang. Yang mendapat sedikit cahaya akan menjadi agak gelap warnanya.
Untuk warna yang lebih mudah, dilakukan dengan menaikkan value (seperti pada tangga warna dan bentuk).
Yang disebut PATRA adalah bagian objeknya. Seperti pada gambar di atas, bagian "patra" adalah yang berwarna merah sampai biru.
Bagian patra tersebut awalnya terlihat jelas bentuknya (capung dan daun). Lama kelamaan bentuknya akan berubah menjadi lingkaran di tengah.
Yang berwarna coklat, coklat kekuningan, hingga coklat yang divalue, itu adalah warna backgroundnya.
Tekstur merupakan bentuk dari suatu permukaan, apakah kasar, halus, licin, dsb bila diraba.
Tekstur BERBEDA dengan pola.
Tekstur akan terasa bentuknya bila disentuh atau diraba, tapi pola tidak dapat.
Gambar di atas merupakan gambar dari tekstur jagung.
Warna2 di atas diambil dari Roda Warna yang telah di-post sebelumnya.
Bagaimana gambar guci di atas dapat terlihat seperti transparan??
Caranya dengan menambahkan warna putih pada cat yang akan digunakan.
Dalam dunia seni, hal seperti ini disebut dengan MENAIKKAN VALUE.
Hasilnya akan seperti gambar di atas.
